#1 Your Trusted Business Partner

Apa Itu Chiller? Cek Jenis dan Cara Kerjanya

Hi sobat ASTRO. Bagi yang belum pernah mendengarnya pasti bertanya-tanya apa itu chiller, jenis, dan cara kerjanya bagaimana? Nah, chiller merupakan komponen AC dengan sistem sentral atau skala besar. Jika Anda pernah melihat mesin-mesin berukuran besar di dekat area parkir atau atap mall, itulah perangkat AC sentral.

Chiller AC merk TICA

Mesin tersebut merupakan perangkat outdoor AC yang terhubung ke semua AC indoor di dalam gedung mall. Umumnya, orang hanya mengetahui beberapa jenis AC rumahan yang dipakai secara mandiri dalam skala kecil.

Untuk kebutuhan rumahan, biasanya orang menggunakan AC split. Perangkat dan instalasinya tentu berbeda dengan AC sentral.

Chiller memang jarang diketahui orang karena penggunaannya untuk skala besar, seperti gedung perkantoran, pabrik, mall, dan bangunan industri/komersial lainnya.

Apa Itu Chiller?

Supaya tidak penasaran apa itu chiller, jenis, dan cara kerjanya, langsung saja Kita kupas tuntas informasi seputar chiller.

Chiller AC Tica

Chiller bisa dibilang sebagai mesin pendingin yang berfungsi memindahkan kalor/panas. Tujuannya yaitu untuk membuat udara di dalam ruangan bisa lebih dingin dan sejuk.

Pada umumnya, perangkat chiller ditempatkan di lokasi khusus bersama perangkat AC sentral lainnya. Pada penggunaan AC split, perangkat AC outdoor dan indoor cukup berdekatan dan biasanya disetel berpasangan atau satu-satu.

Sementara itu, pada AC sentral, perangkat outdoor berada di lokasi khusus dan disetel jadi satu. Artinya, seluruh unit AC indoor di gedung tersebut terhubung dengan satu unit outdoor dan dikendalikan bersamaan atau secara sentral (terpusat). Suhu yang disetel untuk setiap ruangan juga sama atau tidak bisa diatur satu-satu karena sistemnya terpusat.

Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu chiller, jenis, dan cara kerjanya.

5 Keunggulan AC Chiller

Mengapa gedung atau bangunan industri memerlukan chiller atau sistem AC sentral? Chiller memang sangat pas digunakan untuk bisnis atau industri berskala besar karena 5 hal berikut ini.

  1. Chiller berperan sebagai pendingin udara sehingga secara tidak langsung akan memberikan perawatan terhadap perangkat-perangkat pada sistem AC sentral.
  2. Chiller mengalirkan dan menggunakan air terus-menerus dengan proses sirkulasi sehingga lebih hemat biaya operasional karena tidak perlu mengambil air dari luar
  3. Dibandingkan menggunakan AC biasa seperti di rumah-rumah, chiller bisa menghasilkan udara dingin yang lebih besar
  4. Chiller juga lebih ramah lingkungan karena mampu memberikan pendingin berskala besar dengan energi yang lebih sedikit.
  5. Penggunaan chiller cukup fleksibel karena jumlah unit chiller bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Cek: CV ASTRO, dealer Chiller TICA

Jenis-Jenis Chiller dan Fungsinya

Mari kita lanjutkan membahas tentang apa itu chiller, jenis, dan cara kerjanya. Setelah mengetahui secara singkat tentang apa itu chiller, selanjutnya akan dijabarkan jenis-jenis chiller dan masing-masing fungsinya.

Jenis chiller dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan siklus refrigerant tempatnya bekerja.

Jenis chiller yang dimaksud yaitu absorption chiller (pendingin absorpsi) dan vapor compression chiller (pendingin kompresi refrigerant). Keduanya secara signifikan melakukan proses pendinginan yang berbeda.

Berikut ini penjelasan dari kedua jenis chiller tersebut.

Absorption Chiller

Mesin pendingin yang satu ini merupakan jenis chiller yang menggunakan sistem absorpsi uap. Komponen utama di dalamnya meliputi generator, kondensor, evaporator, dan absorber.

Absorption Chiller AC
Absorption Chiller AC

Chiller jenis ini sering digunakan pada bangunan industri atau pabrik karena cukup fleksibel. Absorption chiller bisa berfungsi sebagai mesin pendingin saat musim panas dan berfungsi sebagai mesin penghangat di musim dingin.

Dibandingkan dengan chiller sistem kompresi, penggunaan absorption chiller bisa dibilang lebih mudah dan efisien. Dengan begitu, industri yang menggunakan sistem ini bisa menghemat bahan bakar. Selain itu, limbah yang dihasilkan juga tergolong rendah.

Vapor Compression Chiller

vapor compression chiller
vapor compression chiller

Selanjutnya, ada vapor compression chiller atau chiller uap yang bisa digunakan untuk skala besar. Sistem chiller yang satu ini bisa digunakan untuk pabrik, gerbong kereta api, dan industri berskala besar lainnya. Kelebihan chiller uap yaitu harganya ekonomis, teknologinya modern dan dapat dijalankan dengan energi mekanik.

Kemudian berdasarkan media yang digunakan chiller dibagi 2 yaitu menggunakan media air disebut water cooled chiller, sedangkan yang memanfaatkan media udara disebut air cooled chiller.

Air Cooled Chiller

Jenis chiller yang satu ini memiliki instalasi yang sederhana. Selain itu, biaya instalasinya juga lebih terjangkau karena tidak perlu perangkat tambahan seperti pada water cooled chiller.

Air Cooled Chiller
Air Cooled Chiller

Perawatan atau maintenance air cooled chiller juga lebih mudah dan murah karena tidak membutuhkan water treatment berkelanjutan. Untuk penempatan, air cooled chiller bisa diletakkan di roof top sehingga menghemat tempat.

Namun, long life atau masa hidupnya bisa lebih kecil karena terpapar cuaca. Selain itu, air cooled chiller yang tengah beroperasi juga menimbulkan noise atau bising di area sekitar gedung. Jadi, penempatan chiller harus dipikirkan matang-matang agar tidak ada yang terganggu.

Water Cooled Chiller

Berbeda dengan air cooled chiller, chiller yang satu ini menggunakan media air dalam prosesnya. Namun, instalasinya memerlukan beberapa perangkat tambahan seperti, pompa kondensor, cooling tower, dan water treatment.

Water Cooled Chiller
Water Cooled Chiller

Water cooled chiller biasanya digunakan untuk kebutuhan yang lebih besar karena mampu menghasilkan cooling load 200-400 TR. Ada juga yang menghasilkan cooling load lebih dari 400 TR.

Namun, penggunaan air yang terlalu banyak juga tidak baik terutama di daerah tertentu yang tidak memiliki banyak pasokan air. Sedangkan penempatan water cooled chiller biasanya di dalam ruangan sehingga akan lebih awet dan tahan lama.

Meski begitu, lokasi penempatan chiller juga perlu diperhatikan karena juga dapat menimbulkan noise dan vibrasi atau getaran.

Prinsip Kerja Chiller AC di Gedung

Meski tidak digunakan untuk hunian/rumah, perlu juga mengetahui apa itu chiller, jenis, dan cara kerjanya di gedung atau bangunan. Hal ini bisa menambah wawasan Anda, siapa tahu di kemudian hari, Anda memiliki usaha besar yang membutuhkan sistem AC sentral.

Cara Kerja Chiller

Perangkat chiller pada gedung biasanya ditempatkan di dekat lokasi parkir atau di atap gedung untuk menghindari kebisingan. Prinsip kerja AC sentral sebenarnya mirip dengan AC split rumahan yang terdiri dari evaporator, ekspansi, kondensor dan kompresor.

Sedangkan komponen pada mesin chiller meliputi chiller, water pump, cooling water, FCU, dan AHU.

Prinsip kerja chiller adalah dengan memanfaatkan sistem refrigerasi kompresi uap, tetapi tidak langsung mendinginkan udara. Chiller akan bekerja mendinginkan media air dulu, lalu dialirkan ke FCU dan AHU untuk mendinginkan udara.

Cara kerja chiller dibagi menjadi tiga tahapan yaitu refrigerasi, cooling water, dan chilled water.

Cara Kerja Chiller AC

Pada siklus ini terdapat refrigerant/bahan pendingin yang akan melewati empat komponen utama chiller yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator.

Cara Kerja Chiller AC
Cara Kerja Chiller AC

Siklus ini meliputi proses kompresi, kondensasi, penurunan tekanan dan juga proses evaporasi. Selama proses berlangsung, refrigerant akan mengalami perubahan wujud, temperatur dan tekanan. Berikut ini penjelasan dari empat proses tersebut.

  1. Proses kompresi bermula ketika refrigerant meninggalkan evaporator menuju kompresor. Awalnya refrigerant berwujud gas atau uap dengan temperatur dan tekanan yang rendah masuk menuju kompresor. Nah, di sini refrigerant akan dikompresi sehingga mempunyai temperatur dan tekanan tinggi, tetapi tetap dalam wujud gas atau uap. Selanjutnya, refrigerant akan dialirkan menuju kondensor.
  2. Proses kondensasi akan menyambut refrigerant dari kompresor yang berwujud gas atau uap serta memiliki temperatur dan tekanan tinggi. Refrigerant akan menuju kondensor dan mengalami proses perubahan wujud dari gas/uap menjadi cair. Hasilnya, refrigerant berwujud cair dan temperatur menjadi lebih rendah, tetapi tekanan masih tinggi. Selanjutnya, refrigerant menuju ke expansion valve.
  3. Proses Penurunan Tekanan. Dalam proses ini, refrigerant dari kondensor berwujud cair dengan temperatur rendah dan tekanan tinggi. Nah, di sinilah terjadi proses penurunan tekanan sehingga hasilnya refrigerant berwujud cair serta memiliki temperatur dan tekanan rendah. Setelah melewati expansion valve, refrigerant selanjutnya menuju evaporator.
  4. Proses Evaporasi. Pada proses ini, refrigerant berwujud cair dengan temperatur dan tekanan rendah dimanfaatkan untuk mendinginkan media air yang memiliki temperatur tinggi. Di sini juga terjadi perubahan wujud refrigerant dari cair menjadi gas atau uap. Selain itu, juga terjadi penarikan kalor/panas sehingga refrigerant memiliki temperatur dan tekanan rendah lagi, lalu kembali ke kompresor, begitu seterusnya.

Cooling Water

Tahapan kedua yang perlu dipahami dari cara kerja chiller yaitu siklus cooling water. Siklus ini terjadi pada kondensor dan akan dijelaskan dari jenis water cooled condenser, yaitu jenis kondensor yang menggunakan media air.

Di sini terjadi pembuangan kalor menggunakan media air sehingga air akan menjadi lebih hangat. Selanjutnya, air akan dipompa oleh condenser pump menuju cooling tower.

Air tersebut akan didinginkan dengan udara luar melalui fan atau kipas. Selanjutnya, air yang sudah didinginkan di cooling tower akan dialirkan kembali menuju kondensor.

Chilled Water

Jika pada proses cooling water terjadi pembuangan kalor, maka pada proses chilled water terjadi penarikan kalor. Ini adalah tahap terakhir dari cara kerja Chiller.

Air yang ditampung pada chilled water tank return akan dipompa oleh evaporator pump dan dialirkan menuju evaporator.

Pada evaporator chiller, terdapat kalor yang berasal dari air, yang akan ditarik ke refrigerant. Setelah melewati evaporator, air akan menjadi lebih dingin. Selanjutnya, air mengalir pada chiller water tank supply, lalu dipompa oleh secondary pump menuju FCU dan AHU untuk mendinginkan udara.

Adapun FCU adalah Fan Coil Unit dan AHU adalah Air Handling Unit. Singkatnya, air dingin dari chiller akan dimanfaatkan pada FCU dan AHU untuk mendinginkan udara. Baik FCU maupun AHU fungsinya sama-sama untuk mendinginkan udara, tetapi kapasitasnya beda.

Kapasitas serta unit dari AHU lebih besar dari FCU sehingga AHU biasanya difokuskan untuk penggunaan pada ruangan besar seperti lobby, restoran, dan lain-lain. Sedangkan FCU biasanya digunakan untuk kamar-kamar hotel dan sejenisnya.

Nah, operasi pada AC chiller biasanya diatur dan dikendalikan oleh sistem BAS. Selain itu, juga terdapat berbagai macam sensor yang bekerja di dalamnya untuk menunjang operasi chiller tetap optimal.

Berikut ini beberapa jenis sensor yang ada di dalam sistem AC chiller.

Nama SensorFungsi Sensor
Water Flow SwitchSaklar otomatis yang bekerja jika sensor mendeteksi adanya dorongan air
Water Temperature SensorMembaca temperatur air yang mengalir pada pipa chiller dari evaporator atau dari kondensor
Pressure Deferential ValveMelakukan balancing diferensial pressure
Motorized Butterfly ValveMengontrol aliran pada air
Duct Temperature SensorMembaca temperatur pada ducting AHU
Air Differential Pressure SwitchMendeteksi adanya perbedaan angin di dalam filter udara
Tabel Jenis Sensor Chiller

Tips Memilih Chiller

Setelah membahas apa itu chiller, jenis, dan cara kerjanya, kali ini akan dijelaskan pula bagaimana tips dalam memilih chiller.

Chiller itu sendiri sering digunakan pada gedung atau bangunan bertingkat untuk industri maupun komersial seperti mall, pabrik dan lain-lain. Nah, agar tidak salah pilih, berikut ini 5 tips yang bisa Anda terapkan sebelum membeli chiller untuk AC.

  1. Pertimbangkan harga, biaya instalasi atau pemasangan, dan biaya perawatan chiller pada sistem AC sentral.
  2. Pilihlah chiller yang sudah terjamin kualitasnya, bisa dilihat dari merek dan tipenya karena beberapa tipe/jenis chiller memiliki cara kerja yang berbeda.
  3. Pertimbangkan pula konsumsi ruang dan daya yang dibutuhkan.
  4. Pastikan Anda membeli chiller dari perusahaan yang terpercaya dan memiliki teknisi yang berpengalaman.
  5. Lakukan konsultasi dengan distributor chiller untuk mengetahui berapa kapasitas pendingin yang dibutuhkan dan chiller jenis apa yang paling sesuai.

Cara Merawat Chiller AC

Mengetahui apa itu chiller, jenis, dan cara kerjanya sangatlah penting. Namun, jangan lupa bahwa Anda juga perlu memahami cara perawatan atau maintenance chiller AC untuk menghindari kerusakan chiller. Perawatan dan perbaikan sistem AC sentral harus sesuai dengan SOP.

Jika menggunakan jasa teknisi, Anda juga perlu tahu tahapan-tahapannya dan bagaimana SOP yang berlaku sehingga tidak tertipu teknisi abal-abal. Nah, berikut ini beberapa tahapan yang bisa dilakukan dalam perawatan chiller atau sistem AC sentral.

  1. Persiapan Perawatan Mesin AC
    Dalam melakukan perawatan dan perbaikan AC sentral, ada hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap persiapan. Pahami SOP dan lakukan dengan tepat untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Peralatan yang dibutuhkan antara lain lap pembersih, cairan pembersih, dan kompresor udara.
  2. Perawatan dan Perbaikan Mesin Luar
    Perawatan mesin di bagian luar bisa dimulai dengan membersihkan debu dan kotoran menggunakan cairan pembersih. Sedangkan alat filter udara, evaporator, kondensor, dan kompresor bisa dibersihkan setelah diberi cairan disinfektan dan cairan pembersih.
    Untuk alat ukur, alat kontrol, dan aksesori perlu diperiksa dan dirawat secara berkala. Jika ada kebocoran pada pipa, maka sebaiknya pipa tersebut diganti sesegera mungkin.
  3. Perawatan dan Perbaikan sesuai SOP
    Perawatan sesuai SOP dimulai dengan pembongkaran mesin, pembersihan dengan metode vakum maupun kompresor udara, kemudian perbaikan dan pergantian perangkat yang rusak.
    Lakukan pengadaan barang sebagai antisipasi jika terjadi kerusakan pada komponen dan membutuhkan penggantian. Selanjutnya, lakukan proses re-install untuk mengecek apakah semua alat sudah bisa berfungsi dengan baik atau belum.
  4. Evaluasi dan Pengecekan Kembali
    Setelah itu, jangan lupa melakukan evaluasi dan pengecekan ulang. Pastikan semua aktivitas perawatan dan perbaikan sudah tercatat sebagai evaluasi agar bisa ditentukan jadwal perawatan berikutnya.
    Terakhir, laporkan semua kegiatan perawatan dan perbaikan, atau lakukan diskusi jika terjadi kerusakan yang fatal untuk mencari tahu solusi terbaik.
    Demikian informasi lengkap tentang apa itu chiller, jenis, dan cara kerjanya serta tips memilih chiller dan cara perawatan yang tepat. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.
    Dengan begitu, sedikit banyak, Anda paham apa yang dikatakan oleh teknisi ketika mereka sedang melakukan perawatan atau perbaikan AC chiller di gedung.

Mau Order Chiller AC?

Chiller Daikin
Chiller Daikin

Kami CV ASTRO siap bekerjasama untuk pengadaan Chiller AC merk Daikin, TICA, Gree, dan Carrier untuk kebutuhan perusahaan Anda. Siap support untuk proyek di seluruh Indonesia.

Silakan hubungi kami dibawah ini ya

Jl. Mahendradatta Selatan Gg. Robbie William no 14
Pemecutan Kelod Denpasar Bali – 80118
Telp.0361-8466773 / 08-787878-2773, 081-558202-773 ▸ Fax. 0361 – 8466673
Email: service@cvastro.com

Bagikan:

Photo of author

Tim ASTRO

CV ASTRO adalah Perusahaan Kontraktor, Advertising, Dealer Resmi Daikin, McQuay, Haier, Mitsubishi Electric, Gree yang berbasis di Bali. Kami hadir di Jakarta, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, Pangkalpinang, Balikpapan, dan Makassar. Siap Support Proyek di seluruh Indonesia..!!!Contact us

Tinggalkan komentar


Ingin kerjasama dengan kami?   Yuk, silakan konsultasi dengan tim kami. Gratis!