#Total Solution Bussiness Partner

Cara Kerja Sistem AC Ruangan

Update:

ASTRO Team

7 komentar

baca: 5 menit, 51 dtk

Pernahkah Anda kepanasan di tengah hari yang terik dan langsung merasa lega saat menyalakan AC? Hmm, pasti pernah dong! Tapi, tahukah Anda bagaimana sebenarnya sistem AC ruangan bekerja? Nah, mari kita telusuri bersama seluk-beluknya agar Anda lebih paham dan bisa memaksimalkan kesejukan AC di rumah.

Apa Itu AC dan Mengapa Penting Memahami Cara Kerjanya?

AC, singkatan dari Air Conditioner, adalah sistem yang dirancang untuk mendinginkan udara di dalam ruangan. Prinsipnya sederhana: AC mengambil panas dari dalam ruangan dan membuangnya ke luar, sehingga suhu ruangan menjadi lebih rendah dan nyaman.

Memahami cara kerja AC bukan hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu, lho. Dengan pengetahuan ini, Anda bisa:

  • Menggunakan AC lebih efisien: Anda akan tahu pengaturan suhu yang ideal dan kapan waktu terbaik untuk menyalakan atau mematikan AC.
  • Merawat AC dengan benar: Pemahaman tentang komponen-komponen AC akan membantu Anda melakukan perawatan rutin dan mengidentifikasi masalah potensial.
  • Memilih AC yang tepat: Saat membeli AC baru, Anda bisa memilih jenis dan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan ruangan Anda.
Unit AC
Unit AC

Komponen AC Ruangan

Agar bisa bekerja dengan baik, AC memiliki beberapa komponen utama yang saling terhubung dan berperan penting dalam proses pendinginan, diantaranya kompresor, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator dengan penjelasan sebagai berikut :

Kompresor

Kompresor adalah sang jantung, power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.

Kondensor

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.

Orifice Tube

di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

Katup ekspansi

Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin

Evaporator/pendingin

refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan.

Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi.

Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

Uraian Cara Kerja Sistem AC Ruangan

Sistem kerja AC

Cara kerja AC bisa diibaratkan seperti perjalanan refrigeran yang berputar-putar dalam sistem. Berikut adalah tahapan singkatnya:

  1. Kompresi: Refrigeran dalam bentuk gas bertekanan rendah masuk ke kompresor, dimampatkan, dan keluar dalam bentuk gas bertekanan tinggi dan suhu tinggi.
  2. Kondensasi: Refrigeran gas panas mengalir ke kondensor, di mana panasnya dilepaskan ke udara luar. Refrigeran pun berubah wujud menjadi cair.
  3. Ekspansi: Refrigeran cair melewati katup ekspansi, tekanannya turun drastis, dan suhunya menjadi sangat rendah.
  4. Evaporasi: Refrigeran cair yang dingin mengalir ke evaporator. Di sini, ia menyerap panas dari udara ruangan dan kembali berubah menjadi gas. Udara ruangan pun menjadi dingin.
  5. Kembali ke Kompresor: Refrigeran gas kembali ke kompresor, dan siklus berulang.

Uraiannya:

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.

Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent.

Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.

Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator.

Di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.

Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan.

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi [*] substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun.

Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.

Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.

Perlu diketahui :

Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon [**], yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi.

Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar.

Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan.

Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat [***] mengontrol motor kompresor untuk mengatur suhu ruangan.

[*] Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.

[**] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon dianggap sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

[***] Thermostat pada AC beroperasi dengan menggunakan

lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.

Demikian cara kerja sistem AC yang dalam ruangan atau rumah Anda. Jika butuh unit AC, kami CV ASTRO, sebagai salah satu dealer resmi Daikin Indonesia siap bekerjasama untuk pengadaan dan instalasi unit.

Silakan hubungi kami dibawah ini:

Bagikan:

Photo of author

ASTRO Team

ASTRO Team selalu siap memberikan informasi melalui tulisan tentang HVAC, Booth, Interior, dan Advertising/Reklame yang bermanfaat bagi pembaca setia kami. Seperti diketahui, CV ASTRO adalah Perusahaan Kontraktor dan Dealer Resmi Daikin, McQuay, Haier, Mitsubishi Electric, Gree yang berbasis di Bali. Kami hadir di Jakarta, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, Pangkalpinang, Balikpapan, dan Makassar. Siap Support Proyek di seluruh Indonesia..!!!. Cek profile kami atau silakan hubungi kami untuk bekerjasama atau sekedar konsultasi.

7 pemikiran pada “Cara Kerja Sistem AC Ruangan”

  1. thanks for the article..tremendous review.great worked! now i deeply understand about duct air conditioner.i try to figure out lately until i find your blog.god bless u..i will bookmark your site

    Balas
  2. Bagus bingit nih.info nya..kalo dapat proyek dari astro mantab nih..boleh.gan.klo mau mampir ke blog ane
    Usaha ane juga di
    Proyek pemasang ac
    Maintenance ac
    Perbaikan segala macam kerusakan ac
    Cleaning kontra/ kontrak

    Balas
    • thanks sangat bermanfaat. saat ini saya punya problem. apa penyebab tekanan di jalur high press terlalu tinggi. refigerant yg saya pakai R 410 a. thank you

      Balas

Tinggalkan komentar


Ingin kerjasama dengan kami?   Yuk, silakan konsultasi dengan tim kami. Gratis!