Pasar pendingin ruangan semakin ramai saja. Kali ini, Daikin Industries Ltd juga ikut fokus menggarap potensi penjualan di Indonesia. Perusahaan Jepang tersebut menggandeng PT Imora Makmur, perusahaan yang sudah 28 tahun menjadi general distributor Daikin, untuk membuat perusahaan patungan PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAI).
Presiden Direktur PT DAI Isao Tsumura menyatakan, perusahaan tersebut didirikan agar air conditioner merek Daikin bisa meraih posisi pertama di Indonesia 2016. “Kami sudah menduduki peringkat pertama di empat negara di wilayah Asia-Oceania: Australia, Thailand, Singapore, dan Vietnam. Target utama kami adalah meraih pendapatan 2016 senilai USD 318 juta. Dengan pendapatan tersebut, kami yakin bisa meraih market share 20 persen,” jelasnya.
Isao menilai, perusahaan barunya dapat mendongkrak daya jual produk AC Daikin. “Sebenarnya, kualitas produk AC Daikin sudah bersaing selama ini. Hanya saja, kami masih kalah dalam sisi brand awareness konsumen,” ujarnya.
Oleh sebab itu, perusahaan tersebut sudah menyiapkan iklan video yang akan ditayangkan 1.341 kali di stasiun TV nasional. Selain itu, Isao juga akan memberikan iklan media cetak di masing-masing wilayah indonesia.
“Menurut perhitungan kami, strategi kami akan menjaring kesadaran merek sebanyak 92 persen dari populasi Indonesia,” tambahnya.
Lagipula, tambah dia, Daikin sebenarnya sudah mendapatkan kenaikan 14 persen dalam sepuluh tahun terakhir. Kenaikan tersebut sudah melebih rata-rata penjualan pendingin ruangan di indonesia sebanyak 11 persen.
“Meskipun tahun lalu Indonesia hanya meraup 5 persen dari total pendapatan wilayah Asia-Oceania. Tapi kami yakin bisa menaikkan penjualan secara signifikan,” jelasnya.
Untuk itulah, DAI menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 44 persen tahun ini. “Walau kami berdiri secara resmi Juni, tapi kami optimis bisa mendapatkan omzet USD 72 juta tahun ini,” ungkapnya.
Sedangkan, target volume penjualan akan berkisar dai 84 ribu unit. Target tersebut naik sebanyak 31 persen dari volume penjualan tahun 2011 yang mencapai 64 ribu. “Kami masih fokus untuk produk room air-conditioner dengan porsi 70 persen dari total penjualan. Karena, produk itu tak hanya digunakan untuk perumahan saja di Indonesia. Masyarakat juga menggunakannya untuk kawasan usaha dan perkantoran,” ujar Isao.
Isao mengaku, DAI akan fokus pada pasar wilayah Jakarta dan Jatim sementara ini. Sebab, menurut paparan data, 50 persen market share pasar ac nasional ada pada dua area tersebut. “Penduduk dengan pendapatan USD 5.000 per tahun sangat meningkat di dua daerah ini. apalagi, Jatim sudah menyerap market share Daikin sebesar 25 persen tahun lalu,” ungkapnya.
Isao menambahkan, upaya lain yang dilakukan DAI adalah untuk menjamin layanan after sales. “Kami akan mendidik vendor dan dealer agar menjalankan proses instalasi yang benar. Kami juga berusaha menjamin jangka waktu reparasi selama tiga hari,” katanya.
Baca juga: Launching event PT. Daikin Airconditioning Indonesia
https://www.jpnn.com/read/2012/06/01/129156/index.php?mib=berita.detail&id=129427