Seberapa perlu AC di rumah? dan apa alasannya kita memakai AC dirumah? itu sekelumit pertanyaan bagi yang ingin memasang AC dirumah. Disini kami, CV. ASTRO sebagai kontraktor asal Bali sebagai penyedia sistem AC dan maintenance (perawatan) AC akan sedikit memaparkan alasan mengapa kita mesti menggunakan AC di rumah setelah sebelumnya kita tahu bagaimana cara kerja AC.
SAAT ini pendingin udara (AC) sudah tak lagi menjadi barang mewah. Dari yang berharga murah sampai berdaya watt kecil banyak beredar di pasaran.
Kali ini kita tidak akan berbicara mengenai desain rumah, tapi lebih mengarah pada pertanyaan seberapa perlu AC di rumah. Saat ini, beberapa literatur yang pernah dibuat sering menyajikan topik tingkat kenyamanan yang tinggi di rumah. Tapi, hati-hati! Tidak semua informasi itu mengacu pada iklim tropis. Apalagi suhu yang berbeda-beda di setiap kota. Meski begitu, baik atau tidak memakai mesin pengondisi udara (air conditioner/AC) harus dipertimbangkan.
Alasan utama memakai AC, menurut arsitek asal Medan Hendra Syafuddin, dibagi atas empat faktor, yaitu suhu, polusi, desain ruangan, dan sirkulasi yang buruk. “Yang namanya suhu itu kan tidak tentu. Kadang dingin, kadang panas. Makanya, pengondisi udara lebih banyak diperlukan. Setidaknya udara panas bisa jadi dingin,” kata Hendra. Suhu ruangan juga jadi alasan yang paling sering digunakan orang saat rumahnya berada di daerah beriklim panas.
Kedua, polusi juga bisa jadi alasan yang tepat. Tak hanya polusi udara, polusi suara pun bisa diatasi dengan AC. Ruangan ber-AC yang kedap secara tidak langsung menahan suara-suara yang keluar maupun masuk ke dalam ruangan. Contoh, jika Anda memiliki rumah yang berdekatan dengan pabrik, selain polusi udara, suara mesin pabrik sering kali mengganggu ketenangan. Contoh lain, jika rumah Anda dekat dengan aliran sungai yang bau atau rumah di pinggir jalan raya yang bising. AC bisa jadi solusi yang tepat untuk meredamnya.
“Ketiga, desain ruangan juga bisa mengarahkan penghuni untuk memakai AC. Misalnya Anda terpaksa membuat kamar yang tidak memiliki sisi bersinggungan dengan area luar, otomatis tidak memiliki akses udara segar,” ujarnya. Contoh lain, jika Anda memiliki basement di rumah, mau tidak mau penciptaan udara mengandalkan AC.
Keempat, sirkulasi yang buruk. Harga tanah yang mahal di Jakarta memaksa orang menghuni area perumahan yang padat. Jarak antar-rumah sangat berdekatan. Baik itu ke samping, ke depan, maupun belakang. Parahnya lagi, terkadang sirkulasi udara hanya dari depan rumah. Karena itu perlu AC yang melancarkan sirkulasi udara.
Source : okezone
sangat bermanfaat, jangan lupa kunjungi juga tips memasang ac sesuai kebutuhan Anda di sini